Mengapa Iklan DOOH di Bandara Efektif: Mengubah Penumpang Menjadi Audiens Brand di Indonesia

Bandara: Panggung Baru untuk Brand di Indonesia

Di Indonesia, bandara kini berkembang jauh melampaui fungsi utamanya sebagai tempat transit. Bandara telah menjadi pusat komunikasi dinamis yang menghubungkan brand dengan penumpang.

Dengan lebih dari 30 juta penumpang yang melalui bandara utama seperti Bandara Internasional Ngurah Rai (Bali) dan Bandara Internasional Kualanamu (Medan) pada tahun 2024, bandara kini menjadi lingkungan premium bagi pengiklan yang ingin menghadirkan dampak nyata secara langsung.
Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia (2024)

Ketika iklan digital saling berebut perhatian di layar ponsel dan komputer, Digital Out-of-Home (DOOH) menawarkan sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh platform online, yaitu iklan yang terjamin visibilitasnya. Bagi brand Indonesia, DOOH di bandara kini menjadi strategi efektif untuk memadukan awareness massal dengan engagement yang signifikan.

Perspektif Global: Mengapa DOOH Bandara Efektif

(Marine Safari Bali-Spectacular LED Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.)

Berbagai riset global menunjukkan bahwa iklan bandara mampu menjangkau audiens yang paling aktif dan berdaya beli tinggi.

Menurut Nielsen (2025), sebanyak 82% traveler memperhatikan iklan di bandara, 61% mengingatnya, dan 57% bertindak setelah melihatnya. Studi lain oleh Out-of-Home Advertising Association of America (OAAA) bersama The Harris Poll menunjukkan bahwa 76% konsumen bertindak setelah melihat iklan DOOH, melampaui sebagian besar format digital lain dalam hal kesukaan dan respon terhadap sebuah brand.

Kombinasi antara waktu tunggu yang panjang, minimnya gangguan visual, serta audiens yang tepat sasaran menjadikan bandara sebagai salah satu lokasi DOOH paling efektif di dunia. Penumpang di bandara biasanya dalam kondisi pikiran yang terbuka, siap menerima ide, pengalaman, dan brand baru.

Sumber: Nielsen study (2025), Out of Home Advertising Association of America (OAAA).

Mengapa DOOH Bandara Efektif di Indonesia

(Lightbox Marine Safari Bali-Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.)

Bandara di Indonesia memiliki karakter audiens yang unik yang  mempertemukan kelompok profesional, traveler domestik, dan wisatawan internasional, dimana kelompok-kelompok ini mayoritas memiliki niat belanja yang tinggi dan rasa ingin tahu terhadap yang kuat terhadap brand.

Tahun 2024, Bandara Ngurah Rai melayani 23,9 juta penumpang, sementara Bandara Kualanamu mencapai hampir 7 juta penumpang. Angka ini terus meningkat seiring dengan pemulihan perjalanan udara dan pertumbuhan pariwisata di seluruh nusantara.
Sumber: BPS (2024)

Puncak musim liburan seperti libur Lebaran, Tahun Baru, dan liburan pertengahan tahun mendorong lonjakan penumpang yang sangat besar. Pada momen seperti ini, layar DOOH di area kedatangan, keberangkatan, dan pengambilan bagasi menjadi media strategis untuk menampilkan cerita dari sebuah brand.

Berbeda dari iklan online yang mudah diabaikan, DOOH di bandara menghadirkan pesan brand secara langsung dan berulang di hadapan audiens. Hasilnya adalah visibilitas yang konsisten serta peningkatan kepercayaan dan kredibilitas pada sebuah brand.


Cara Brand Memaksimalkan DOOH di Bandara

(Aplikasi TRING-Giant LED Bandara Internasional Kualanamu, Medan.)
(Lightbox Telkomsel-Bandara Internasional Hang Nadim, Batam.)

Beriklan di bandara dapat menjadi sangat sukses jika dimulai dari pesan yang relevan dan visual yang jelas. Berikut beberapa langkah agar iklan DOOH lebih efektif di ruang bandara:

  1. Sesuaikan pesan dengan zona.

    • Keberangkatan: fokus pada pesan aspiratif dan peningkatan awareness

    • Kedatangan: soroti promo, pengalaman lokal, atau penawaran langsung.

    • Bagasi: gunakan waktu tunggu untuk edukasi atau promosi program loyalitas.

  2. Gunakan visual yang kuat dan pesan singkat.
    Teks pendek dan visual kontras tinggi membantu pesan tetap terbaca dari jarak jauh.

  3. Manfaatkan momen perjalanan.
    Sinkronkan pesan dengan Ramadan, Tahun Baru, atau musim wisata untuk mendapatkan eksposur maksimal.

  4. Integrasikan kanal digital.
    Tambahkan QR code atau tautan promo untuk mendorong interaksi online-to-offline (O2O) yang dapat diukur.

  5. Gunakan penjadwalan berbasis data.
    Dengan alat analitik The Perfect Media, penayangan iklan bisa disesuaikan dengan jadwal penerbangan dan arus kedatangan agar pesan tampil di waktu paling optimal.

Bidang yang Berjaya melalui DOOH Bandara

(Siloam Hospital Bali-Spectacular LED Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.)

Media DOOH bandara ideal untuk sektor yang mengedepankan trust, visibilitas, dan positioning. Beberapa kategori brand yang paling diuntungkan antara lain:

  • Layanan keuangan: kartu kredit, asuransi, dan digital banking.

  • Teknologi & telekomunikasi: eSIM, aksesori ponsel, atau gadget untuk traveler.

  • Travel & hospitality: hotel, maskapai, tempat wisata, dan atraksi lokal.

  • Ritel & F&B: duty-free, kafe, dan brand lifestyle yang memanfaatkan pembelian spontan

Untuk kategori ini, DOOH bandara bukan hanya membangun awareness, tapi juga memperkuat citra premium dan kepercayaan terhadap brand di momen yang tepat, yaitu saat audiens dalam kondisi fokus dan tenang.

Mengapa Brand Memilih The Perfect Media Indonesia

(Ocean-Giant LED Bandara Kualanamu, Medan.)

Selama lebih dari dua dekade, The Perfect Media (TPM) telah menjadi nama tepercaya dalam dunia Out-of-Home (OOH) dan Digital Out-of-Home (DOOH) di Asia Tenggara.

Di Indonesia, TPM mengoperasikan layar LED premium di Bandara Ngurah Rai (Bali) dan Bandara Kualanamu (Medan), dimana lokasi dipilih secara cermat untuk menjangkau penumpang di setiap tahap perjalanan mereka.

TPM menyediakan layanan lengkap yang mencakup:

  • Adaptasi kreatif untuk format digital,

  • Penjadwalan konten berbasis data penerbangan,

  • Pemantauan teknis dan laporan performa campaign pada brand.

Bersama TPM, brand tidak hanya beriklan, tetapi juga mendapatkan visibilitas yang dapat diukur dan berstandar internasional.

Masa Depan Iklan DOOH di Bandara Indonesia

Sektor penerbangan Indonesia diperkirakan akan melampaui angka pra-pandemi pada tahun 2026, didukung oleh pertumbuhan pariwisata domestik dan ekspansi rute internasional.
Sumber: The Jakarta Post (2025)

Seiring modernisasi infrastruktur bandara, teknologi DOOH juga berkembang pesat. Layar LED beresolusi tinggi, motion graphic yang dinamis, dan pembaruan konten real-time memungkinkan brand berkomunikasi dengan cara yang lebih menarik dan kontekstual.

Bagi pemasar, perkembangan ini bukan sekadar tren sementara, melainkan pergeseran jangka panjang dalam cara membangun visibilitas, engagement, dan kredibilitas di dunia nyata.

Kesimpulan: Saat Visibilitas Bertemu Peluang

Iklan DOOH di bandara memberi brand Indonesia kekuatan untuk menjangkau audiens yang sedang bergerak dengan cara yang relevan dan berdampak nyata bagi brand. Format ini mengubah waktu tunggu menjadi waktu brand, memastikan pesan tampil di tempat di mana perhatian audiens paling tinggi.

Untuk brand yang ingin tampil menonjol secara lokal maupun global, The Perfect Media Indonesia menghadirkan platform, teknologi, dan keahlian untuk menjadikan setiap tayangan berarti.

📩 Hubungi The Perfect Media Indonesia
Email: ask@tpmoutdoor.com
Telepon: (+62) 811 7747 888

Next
post270
post293
post430